Sabtu, 20 Desember 2008

SAHABAT

BUKAN KEBETULAN…..
Saat bumi berputar kelilingi matahari
Bukanlah kebetulan pula…
Ketika matahari panarkan kehidupan di bumi
Pun bukan kebetulan….
Saat air mengalir melakukan siklusnya
Bukanlah ketidaksengajaan…
Saat ibu melahirkan anak
Bukan pula ketidaksengajaan…
Saat seseorang membuthkan teman…(tafakur)
“Saya merasa berat jika harus pergi dari kota ini” suatu sore mendung seorang teman berucap. “Berat, karena di sini saya peroleh banyak hal. Lingkupan yang kondusif, mendukung akan terjaganya keimanan saya. Atmosfir yang ramah untuk mendokrak semangat juang saya. Pun, teman teman disini yang telah mampu membuat saya teguh memegang izzah saya sebagai seorang muslim”. Paparnya di sela kekhawatiran yang menyelimuti.
Pada setip masa dalam hidup kita selalu ada orang-orang yang memiliki kedudukan penting. Mereka adalah teman, atau tepatnya sahabat. Ada yang sebaya, ada yang lebih tua juga lebih muda. Da pastinya mereka selalu mempunyai kedudukan penting dalam hidup kita. Begitu berarti. Sahabat juga selalu memberikan pengaruh dalam kehidupan kita. Dalam sikap hidup kita. Dalam cara pandang kita. Dalam cara berpikir kita. Semuanya.
Ya sahabat, yang begitu berartinya bagi hidup kita.
Dia yang selalu meningatkan kita kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku beritahukan orang-orang yang terbaik diantara kalian?” Jawab mereka, “Mau. ya Rasulullah.” Sabda beliau, “Orang-orang yang terbaik diantara kalian adalah jika mereka dilihat, maka mereka mengingatkan kita kepada Allah.” Adakah diri kita telah membuat sahabat kita menjadi semakin dekat kepada Allah?
Dia, Yang karenanya membuat Allah cinta.
Segala sesuatu yang diperbuat karena Allah, buahnya adalah Allah akan menjadi cinta kepada kita. Tidak mudah memang berbuat sesuatu karena Allah. Sebuah Keikhlasan yang teramat berat yang tidak semudah ketika keluar dari lisan kita. Tetapi kita harus tetap berupaya. Dalam hadist qudsi, Allah berfirman. “Wjib bgi-Ku mencintai orang-orang yang saling mencintai karena Aku. Wajib bagu-Ku mencintai orang-orang yang saling berkunjung karena Aku. Wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang saling berkorban karena Aku. Wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang jujur karena Aku”. Nah, mari bertanya ke masing-masing hati kita adakah semuanya karena Allah? Ataukah selama ini kita terlupa?
Dia ada di kala senang, di saat susah
Orang-orang yang baik, yang shalih yang menjadi kawan dekat kita akan meringankan dan menghibur kita dikala kita menghadapi kesulitan. Memberikan jalan keluar dari masalah yang ada. Seperti juga Ibnu Ma’ud menemui kawan-kawan dekatnya, maka ia berkata, “Kalian telah meringankan kesusahanku”
Umar Ibnu Khattab, berkata, “Hendaknya kamu bergaul erat dengan orang-orang yang jujur, sehingga hidupmu akan bahagia di antara mereka. Karena, mereka adalah penghibur dikala senang dan pembela di kala susah”. Satu pertanyaan lagi, Adakah kita selalu ada untuknya? di kala susah dan senangnya?
Dia, pengingat untuk setiap kesalahan dan kebaikan
Sudah sejauh mana hapalan Al-Qur’annya? Sudah satu juz, tilwahmu hai ini? Hati-hati dengan sikapmu, ukhti. jangan-jangan Allah tidak rindha. Akhi jangan tidur terlalu larut, nati qiyamullailnya bolong lagi! Inilah kalimat-kalimat pengingat yang bernada sayang. Tidak ada nada sumbang mendikte, yang ada hanyalah mengingatkan, hanyalah mengingatkan kebaikan untuk kita.
sebagimana kencintaan mebuahkan kedekatan, maka kedekatan menghasilkan pula kencintaan. Mencintai seseorang karena Allah akan menimbulkan kebaikan yang banyak dan pengaruh yang amat dalam.
Al-Qamah berwasiat untuk putranya, menjelang wafatnya,
“Hai anakku, jika engkau perlu berteman dengan orang-orang, maka bertemanlah denan orang yang apabila engkau melayaninya, ia pun melindungimu, dan jika berteman dengannya, ia menghiasimu. Jika engkau tidak mampu menggunakan hartamu, bertemanlah dengan orang yang apabila engkau berbuat baik kepadanya, ia pun membalasmu, dan jika engkau berbuat dosa, ia pun mencegahnya. Bertemanlah dengan seseorang yang apabila engaku memintak sesuatu darinya, ia pun memberimu, dan jika engaku daim, ia menyapamu. Dan jika engkau mengalami musibah, ia mnolongmu. Bertemnlah dengan orang yang apabila ngkau berkata, ia membenarkn perkataanmu, dan apabila engkau hendak melakukan sesuatu, ia pun menasehatimu, dan jika kalian bertengkar, ia lebih mengutamakanmu”.
mengerti sudah, mengapa seorang teman itu begitu khawatir dan merasa berat. Namun, toh, semuanya akan pergi jua satu per satu seiring dengan perputaran waktu. Asalkan semua karena Allah, semua kan berkekalan. Hingga di surga-Nya, kelak.
Ingat selalu sahabat, karena setiap yang datang akan pergi, maka tetaplah bersama yang takan pernah pergi. Kita takan pernah kesepian. Dia akan senantiasa menemani di manapun kita berada. Sahabat sepajang masa, yang tak dapat dibandingkan dengan panjang usia kita. Sahabat yang senangtiasa mengulurkan tangan-Nya menyambut kita kembali.
“Ketika kita kembali pada-Nya dengan merangkak, Dia menyambut kita dengan berjalan. Ketika kita kembali pada-Nya dengan berjalan, Dia menuju kita dengan berlari” (atsira)

Tidak ada komentar: