Sabtu, 20 Desember 2008

Mari kita renungkan

Renungan buat lo!!!

MumPung mAmA lo mSi aDa,
coba de, saat bEliaU tiduR...
saaT maTanya terPejam...
Lo taTap wajaHnya 5 menit aja...
g uSa lAma2...
cobA rasaiN de...
klO wajaH beliAu udA g da dsiTu...
Rsain lewat Hati lo...
yg paling dAlem...
Lakuin aPapuN yang bs lo lakuKan unTuknya...
"SEKARANG"!!!
bukan 1jam lagi...
bukan 1hari lagi...
bukan 1bulan lagi...
tapi "SEKARANG"...
jangan tunggu sampe Beliau uda mo ninggalin kehidupan kita...
penyesalan g dateng duluan sahabat2ku...
there's a story about...
"BETAPA BESAR KASIH MAMA BUAT KITA"
Seorang anak mencari Ibunya dan mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur...
Kemudian dia mengulurkan tangannya dan memberikan sehelai kertas yang sudah ia siapkan sehari sebelumnya...
Sang Ibu segera membersihkan tangan lalu menerima kertas yang diulurkan oleh anaknya dan membacanya...
OngKos bantuin MAMA:
1) Bantu pergi ke warung : Rp 20.000,00
2) Jagain ade : Rp 20.000,00
3) Buang sampah : Rp 5.000,00
4) Beresin tempat tidur : Rp 10.000,00
5) Nyiram bunga : Rp 15.000,00
6) Nyapu halaman : Rp 15.000,00
Total: Rp 85.000,00
Selesai membaca kertas tersebut...
Sang Ibu hanya tersenyum memandang anaknya...
Si Anak pun tersenyum penuh kemenangan...
Lalu Sang Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama...
1) OngKos mengandungmu selama 9bulan-GRATIS
2) OngKos menyusuimu, anakku-GRATIS
3) OngKos berjaga malam karena menjagamu-GRATIS
4) OngKos air mata yang menetes karenamu-GRATIS
5) OngKos khawatir krn memikirkan keadaanmu-GRATIS
6) OngKos menyediakan makan, minum, pakaian dan keperluanmu-GRATIS
Keseluruhan Nilai Kasihku-GRATIS
Air mata Si Anak berlinang setelah membaca...
Si Anak menatap wajah Ibunya, memeluknya dengan erat dan berbisik sambil terisak di dekat telinga Ibunya,
"AKU SAYANG SAMA MAMA...UDAH G ADA LAGI YANG PERLU DIBAYAR OLEH MAMA...UDAH LUNAS SEMUANYA...BUKAN MAMA YANG HUTANG SAMA AKU, TAPI AKU YANG UTANG SAMA MAMA..."

Manisnya persahabatan karena ALloh

manisnya persahabatan karena Allah
Persahabatan sejati adalah persahabatan yang tulus karena Alloh, tanpa syarat, dan tanpa kepentingan.
Kita mencintai dan menyayangi sahabat kita hanya karena Alloh, Bertemu dan berpisah karena Alloh, ketiadaannya sungguh membuat hati rindu.
Perjumpaan dengannya sungguh menentramkan hati dan penuh dengan manfaat, kita merasakan aman saat bersamanya ataupun saat berpisah, karena kita sangat tahu ia akn selalu menjaga nama baik kita.
Saat menatap wajahnya selalu mengingatkan kita pada Alloh, tutur katanya sungguh menyejukkan jiwa dan Akhlaknya sungguh mempesona. Tentu kita
ingin memiliki sahabat ideal seperti itu.
Apakah Anda Sudah merasakan persahabatan anda seindah itu??? Apakah anda merasa sahabat anda sudah ideal seperti itu...??? Apakah Anda Ingin Sahabat Anda bisa berubah seperti itu..???
Tidak usah kita menuntut orang lain Saudaraku, Karena kita tidak akan
pernah bisa merubah orang lain, Kenapa tidak kita mulai dari diri kita
sendiri..??? Rubahlah diri kita, pasti orang lain akan berubah.
Rasululloh Bersabda 'Ibda' Binafsik'.....MULAILAH DENGAN DIRIMU..!!!!
Dengan merubah diri kita, tentu sahabat kita akan ikut berubah, dan Dengan demikian, InsyaAlloh anda akan merasakan Manisnya Persahabatn, Manisnya Ukhuwah Islamiyah Anugerah dari Alloh untuk untuk kita hambanya yang saling mencintai Karena Alloh.
Berikut Beberapa Kiat (7 Kiat) yang di Anjurkan Rasululloh Untuk kita Ummatnya Tercionta, Agar saling mencintai dan menyayangi dalam ikatan Ukhuwah islamiyah, hanya karena Alloh.
-1- Mendoakannya selalu.
Rasululloh Besabda: " Doa yang terbaik adalah Doamu untuk saudaramu sedangkan ia tidak mengetahuinya."
Dengan saling mendoakan akan menumbuhkan ketulusan persahabatan dan persaudaraan dan bisa menjauhkan kita dari Iri, Hasad dan dengki serta persahabatn kita semakin Tulus karena Alloh.
-2- Bantu Meringankan Bebannya
Rasululloh Besabda: "Barangsiapa yang meringankan beban saudaranya maka
Alloh akan meringankan bebannya didunia dan Akhirat...."
Jika sahabat kita mengalami masalah, kita usahakan untuk membantunya
sebisa kita, mungkin kita tidak bisa membantunya sampai tuntas masalahanya, namun setidaknya kita bisa meringankan bebannya. Dengan perhatian yang kita berikan padanya dan membantunya semampu kita.
-3- Menutupi Aibnya dan Menjaga Nama baiknya.
Sahabat yang baik akan berusaha menutupi kekurangan dan aib sahabatnya, karena tentu tdk ada seorang pun yang mau aibnya diketahui semua orang.
Rasululloh bersabda : Barang siapa menutupi Aib saudaranya, maka Alloh
akan menutupi aibnya didunia dan Akhirat.." Subhanalloh. Dan sahabat
yang baik, ia akan berusaha membela nama baik sahabatnya ketika orang-orang menjelek-jelekkanya sedang ia tidak ada disana. Karena Kehormatan saudaranya Adalah kehormatannya juga,ia tidak akan rela kehormatan saudaranya di injak-injak dihadapannya, ia akan membela nama baik sahabatnya namun tetap dengan akhlak yang baik juga, dan itu
dilakukannya hanya karena mencari Rido Alloh.
-4- Mengingatkan jika sahabat kita sedang Khilaf dan memaafkan jika Ia
melakukan kesalahan.
No bodys perfect, itulah kata-kaa yang tepat untuk kita semua tanpa terkecuali, Sebaik apapun sahabat kita, pasti suatu saat ia akan melakukan kesalahan. sebagai sahabat kita harus mengingatkannya namun dengan cara-cara yang baik dan berdasar atas kasih sayang, bukan untuk menghakimi tapi untuk memberi pengertian kepadanya akan kekeliruan yang telah dialakukan. Tentu kita semua pernah melakukan kesalahan, Apa yang kita inginkan jika kita melakukan kesalahan..?? pati kita ingin agar orang lain memaafkan kesalahan kita, demikian juga orang lain, mereka
ingin agar kesalahannya kita maafkan.
Memang tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain, apalagi jelas-jelas
dilakukan dengan kesengajaan, dibutuhkan kebesaran jiwa dan kelapangan dada, karena itulah Alloh sangat mencintai orang-orang yang berjiwa pemaaf.
Ya

SAHABAT

BUKAN KEBETULAN…..
Saat bumi berputar kelilingi matahari
Bukanlah kebetulan pula…
Ketika matahari panarkan kehidupan di bumi
Pun bukan kebetulan….
Saat air mengalir melakukan siklusnya
Bukanlah ketidaksengajaan…
Saat ibu melahirkan anak
Bukan pula ketidaksengajaan…
Saat seseorang membuthkan teman…(tafakur)
“Saya merasa berat jika harus pergi dari kota ini” suatu sore mendung seorang teman berucap. “Berat, karena di sini saya peroleh banyak hal. Lingkupan yang kondusif, mendukung akan terjaganya keimanan saya. Atmosfir yang ramah untuk mendokrak semangat juang saya. Pun, teman teman disini yang telah mampu membuat saya teguh memegang izzah saya sebagai seorang muslim”. Paparnya di sela kekhawatiran yang menyelimuti.
Pada setip masa dalam hidup kita selalu ada orang-orang yang memiliki kedudukan penting. Mereka adalah teman, atau tepatnya sahabat. Ada yang sebaya, ada yang lebih tua juga lebih muda. Da pastinya mereka selalu mempunyai kedudukan penting dalam hidup kita. Begitu berarti. Sahabat juga selalu memberikan pengaruh dalam kehidupan kita. Dalam sikap hidup kita. Dalam cara pandang kita. Dalam cara berpikir kita. Semuanya.
Ya sahabat, yang begitu berartinya bagi hidup kita.
Dia yang selalu meningatkan kita kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku beritahukan orang-orang yang terbaik diantara kalian?” Jawab mereka, “Mau. ya Rasulullah.” Sabda beliau, “Orang-orang yang terbaik diantara kalian adalah jika mereka dilihat, maka mereka mengingatkan kita kepada Allah.” Adakah diri kita telah membuat sahabat kita menjadi semakin dekat kepada Allah?
Dia, Yang karenanya membuat Allah cinta.
Segala sesuatu yang diperbuat karena Allah, buahnya adalah Allah akan menjadi cinta kepada kita. Tidak mudah memang berbuat sesuatu karena Allah. Sebuah Keikhlasan yang teramat berat yang tidak semudah ketika keluar dari lisan kita. Tetapi kita harus tetap berupaya. Dalam hadist qudsi, Allah berfirman. “Wjib bgi-Ku mencintai orang-orang yang saling mencintai karena Aku. Wajib bagu-Ku mencintai orang-orang yang saling berkunjung karena Aku. Wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang saling berkorban karena Aku. Wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang jujur karena Aku”. Nah, mari bertanya ke masing-masing hati kita adakah semuanya karena Allah? Ataukah selama ini kita terlupa?
Dia ada di kala senang, di saat susah
Orang-orang yang baik, yang shalih yang menjadi kawan dekat kita akan meringankan dan menghibur kita dikala kita menghadapi kesulitan. Memberikan jalan keluar dari masalah yang ada. Seperti juga Ibnu Ma’ud menemui kawan-kawan dekatnya, maka ia berkata, “Kalian telah meringankan kesusahanku”
Umar Ibnu Khattab, berkata, “Hendaknya kamu bergaul erat dengan orang-orang yang jujur, sehingga hidupmu akan bahagia di antara mereka. Karena, mereka adalah penghibur dikala senang dan pembela di kala susah”. Satu pertanyaan lagi, Adakah kita selalu ada untuknya? di kala susah dan senangnya?
Dia, pengingat untuk setiap kesalahan dan kebaikan
Sudah sejauh mana hapalan Al-Qur’annya? Sudah satu juz, tilwahmu hai ini? Hati-hati dengan sikapmu, ukhti. jangan-jangan Allah tidak rindha. Akhi jangan tidur terlalu larut, nati qiyamullailnya bolong lagi! Inilah kalimat-kalimat pengingat yang bernada sayang. Tidak ada nada sumbang mendikte, yang ada hanyalah mengingatkan, hanyalah mengingatkan kebaikan untuk kita.
sebagimana kencintaan mebuahkan kedekatan, maka kedekatan menghasilkan pula kencintaan. Mencintai seseorang karena Allah akan menimbulkan kebaikan yang banyak dan pengaruh yang amat dalam.
Al-Qamah berwasiat untuk putranya, menjelang wafatnya,
“Hai anakku, jika engkau perlu berteman dengan orang-orang, maka bertemanlah denan orang yang apabila engkau melayaninya, ia pun melindungimu, dan jika berteman dengannya, ia menghiasimu. Jika engkau tidak mampu menggunakan hartamu, bertemanlah dengan orang yang apabila engkau berbuat baik kepadanya, ia pun membalasmu, dan jika engkau berbuat dosa, ia pun mencegahnya. Bertemanlah dengan seseorang yang apabila engaku memintak sesuatu darinya, ia pun memberimu, dan jika engaku daim, ia menyapamu. Dan jika engkau mengalami musibah, ia mnolongmu. Bertemnlah dengan orang yang apabila ngkau berkata, ia membenarkn perkataanmu, dan apabila engkau hendak melakukan sesuatu, ia pun menasehatimu, dan jika kalian bertengkar, ia lebih mengutamakanmu”.
mengerti sudah, mengapa seorang teman itu begitu khawatir dan merasa berat. Namun, toh, semuanya akan pergi jua satu per satu seiring dengan perputaran waktu. Asalkan semua karena Allah, semua kan berkekalan. Hingga di surga-Nya, kelak.
Ingat selalu sahabat, karena setiap yang datang akan pergi, maka tetaplah bersama yang takan pernah pergi. Kita takan pernah kesepian. Dia akan senantiasa menemani di manapun kita berada. Sahabat sepajang masa, yang tak dapat dibandingkan dengan panjang usia kita. Sahabat yang senangtiasa mengulurkan tangan-Nya menyambut kita kembali.
“Ketika kita kembali pada-Nya dengan merangkak, Dia menyambut kita dengan berjalan. Ketika kita kembali pada-Nya dengan berjalan, Dia menuju kita dengan berlari” (atsira)